Tiap Sore, Pukul Enam

FlashFiction



Tiap sore, pukul enam.





            Tangannya terulur rendah ke arahku. Matanya yang biru menatapku, teduh. Bibirnya yang tipis menyunggingkan senyum tanpa syarat, tulus. “Aku Ade,” ucapnya lembut.

            Kusembunyikan kedua tanganku di belakang tubuhku yang ramping, duduk meringkuk di sofa biru tua di depan TV flat di ruangan yang luas, dengan jendela yang tertutup tirai transparan, masih menyiratkan sinar matahari senja yang kemerah-merahan. Kupandangi tangan kekar kecoklatan itu dengan tatapan kosong.

            Lelaki itu menegakkan kembali tubuhnya yang membungkuk, memperlihatkan jas yang dikenakannya. Jas hitam bermerk dan celana hitam yang selalu terlihat rapi dengan sepatu hitamnya yang mengilap.

            Aku menatapnya bingung. “Ade?” tanyaku polos.


Unborn 8.0 Aqua Pointer
Kejut.com
Facebook Twitter RSS